Mimpi-Mimpi Selepas Tak Lagi Sendiri

Postingan ini saya dedikasikan kepada 5 perempuan tangguh yang berhasil mengubah cara pandang saya terhadap “ mimpi “. Perempuan-perempuan tangguh asal Sumatera dan Jawa yang bersama mereka lah, saya bisa tampil apa adanya, tanpa reka, dan berani kemukakan suara , sebut saja ASRAMA 62.



2020 hit us so hard. Dimulai dengan berita simpang siur tentang ketakutan adanya penyakit baru Corona yang bermula di Cina. Saya rasa hampir semuanya berpikir bahwa penyakit ini nggak mungkin tiba di Indonesia (atau terlalu santai?). Nyatanya, penyakit ini malah berubah statusnya menjadi Pandemi dan hampir semua masyarakat dunia merasakan kesuramannya.

 

 

Pandemi (dari bahasa Yunani πᾶν pan yang artinya semua dan δήμος demos yang artinya orang) adalah epidemi penyakit yang menyebar di wilayah yang luas, misalnya beberapa benua, atau di seluruh dunia (SOURCE: WIKIPEDIA)I

 

 

Pergantian usia saya yang hampir menyentuh angka 30, rasa-rasanya menjadi begitu cepat. Awal Maret, Corona/ Covid 19 mulai ramai dibicarakan di Indonesia dan mulai timbul protokol2 kesehatan terbaru. Semua orang berbondong-bondong mencari hand sanitizer, disinfektan, masker surgical, dan semua hal yang berkaitan dengan proteksi kesehatan. Harganya gila-gilaan, semua e-commerce berlomba untuk menjual dan juga sold out dengan waktu yang sebentar. Supermarket diburu untuk stok2 bahan makanan. Tinggallah masyarakat yang mengandalkan upah harian harus gigit jari karena supply makanan yang berkurang.

 

Pandemi juga berhasil membuat orang-orang menahan laju nya untuk bertemu secara fisik, bekerja dari rumah, atau berusaha tidak kontak dengan orang-orang lanjut usia. Ada yang berusaha untuk karantina mandiri dirumah saja pasca berpergian demi menjaga kesehatan bersama tapi tak jarang pula yang masih ‘berkeliaran’ karena terpaksa mencari nafkah.

 

Kurang lebih 3 bulan sudah kami tidak bertemu. Meskipun setelah kuliah frekuensi pertemuan kami semakin sedikit, tapi kualitas pertemanan kami sama sekali nggak berubah. Barulah saya mulai menyadari, kecanggihan teknologi cukup berarti saat ini. Sebulan belakangan, kami mulai frekuensi bertatap muka online untuk kembali rekat lagi.

 

Sabtu kemarin, kami membicarakan tentang visi misi kami setahun kedepan dan 5 tahun yang akan datang. Pembicaraan yang kurang lebih hampir 4 jam ini membuat saya hangat dan bahagia. Semuanya mendeskripsikan secara gamblang apa yang mau dilakukan, dan apa mimpi-mimpinya. Kembaran beda tanggal saya, bahkan lagi-lagi menginspirasi dengan 7 days’ habit challengenya yang membuat mata saya terbuka. Ada pula saudari saya yang perlahan mulai berubah sisi emosionalnya. Ada juga target-target kehidupan yang membuat saya melek mata dengan financial planning, keinginan untuk berkeluarga, mengejar karir, mendidik anak, dan lain sebagainya.

 

Hangat rasanya..

 

Kalau dulu, mungkin saya akan mengejar “mati-matian” untuk mencari kegiatan serupa agar goals nya tampak sama. Tapi sekarang? Untuk apa ya?

 

Setiap tujuan hidup orang memiliki “keindahannya” masing-masing. Diversity at its best. Nggak ada yang sama, pribadinya berbeda, lingkungannya berbeda, latar belakangnya berbeda. Satu tujuan yang dulunya  dianggap “nyeleneh” atau terlalu tinggi, kali ini nggak ada lagi. There is no mountain high enough. Semuanya berjuang masing-masing dengan kemampuan masing-masing.

 

Saya bersyukur, meski sekarang ada keterbatasan dengan profesi baru yang saya emban, saya masih memiliki mimpi-mimpi yang saat ini harus dipivot dulu. Saya sadar, mimpi ini yang buat saya berjalan. Mimpi ini yang membantu saya mencari terang dalam gelap. Mimpi-mimpi ini nggak lantas hilang selepas saya tak lagi sendiri.

 

In my late 20’s, I finally found what best for me.

Kecintaan saya pada dunia seni, dunia anak, dunia belajar, dan literasi membawa saya pada mimpi dan dunia baru yang luar biasa.

Saya kini punya bayangan 5 tahun kedepan, where I belong, where I wanted to be, dengan beradaptasi peran dan skill2 yang saya punya. Mimpi-mimpi yang saya punya nggak hanya berputar pada diri saya, tetapi kepada orang-orang yang saya cintai, dan juga kepada orang-orang lainnya. Doakan semoga bisa terwujud nantinya.. aamiin.

 

 

Terimakasih untuk setiap cerita, keringat, tawa, tangis, cambukan maju, inspirasi, dan jokes-jokes receh whatsapp yang selalu saya nantikan. Allah baik sekali telah menghadirkan kalian pada hidup saya.. J

 

Komentar

Postingan Populer