Perempuan adalah apa yang tidak dikatakannya

Jangan lupa menanak nasi

Ingat setrika baju..

Jemuran ada yang belum kering, harus diangkat.

Tolong pijitin..

Boleh jadi pacarmu?

Menikahlah denganku..

Perempuan harus bisa urus rumah, cuci piring,

Perempuan harus selalu nurut..

Perempuan..

Perempuan..

Menjadi perempuan, itu luar biasa.

Selalu ada peran ganda yang dijalankannya.

Perempuan nyatanya adalah icon hidup bahwa manusia dapat melakukan memainkan peran dalam moment yang bersamaan.

Menjadi ibu, menjadi istri, menjadi akuntan, menjadi guru, menjadi koki, menjadi satpam, menjadi tukang pijit, menjadi pembersih, dan menjadi hal lainnya.

Dalam satu waktu.

Perempuan adalah cermin dari apa yang tidak bisa dikatakannya.

Menjadi perempuan, berarti harus siap untuk menurut.

Menjadi perempuan berarti harus siap untuk memberikan jawaban, bukan menanyakan pertanyaan.

Menjadi perempuan berarti tidak boleh pulang malam.

Menjadi perempuan berarti harus siap untuk menggendong bayi, menyelimuti, menyuapi, dan hal lainnya yang harus dilakukan dengan sabar hati.

Menjadi perempuan itu,,

Aaah… begitulah.

Perempuan adalah apa yang tidak dikatakannya.

Dudk diam termanggu minta untuk disusuli.

Diam-diam berharap naik pangkat, tidak lagi menjadi kaum sekunder yang kehadirannya kadang menimbulkan sakit mata.

Menjadi perempuan, itu harus siap untuk menjadi tempat “pelampiasan” bukan melampiaskan.

Menjadi perempuan harus lemah lembut, tidak boleh galak, tidak boleh sembrono, harus sopan dan santun.

Menjadi perempuan berarti harus melahirkan.

Menjadi perempuan berarti tidak boleh terlalu pintar, kalau kepintaran katanya susah dapat jodoh JJ

Menjadi perempuan harus tegar,tidak boleh cengeng.

Menjadi perempuan berarti tidak bisa angkat gallon, tidak bisa membajak sawah.

Menjadi perempuan berarti harus menunduk dengan ketentuan yang berlaku.

Menjadi perempuan itu berarti….

(isi sendiri)