Berita Hangat untuk Indonesia.

Saya masih terjaga pukul 2 dini hari.

Sibuk mencari bahan paper yang akan dinilai dua minggu lagi. Ujian tengah semester akan datang. Ooh, siapa yang sangka waktu cepat sekali bergantian. Menyisakan desahan napas tertahan, karena lagi-lagi, saya akan kedodoran.

Paling tidak, ada berita menggembirakan yang datang pada saya minggu-minggu ini.

1. Hari ini, papa pulang. Setelah 2 bulan lamanya berkutat bersama dengan senior officer lainnya, mencari ilmu, ke negara pusat penentu waktu. J

2. Ada email masuk, menyatakan saya lolos tahap ke dua pekerjaan yang saya idam-idamkan di perusahaan impian J Alhamdulillah..

3. Ini sepele, tapi saya bahagia luar biasa. Saya mulai dapat titik cerah tema apa yang akan saya bawa untuk pengerjaan tesis nanti.. isu yang akan saya angkat dalam setiap paper dan ujian di semester 1 ini pun sudah saya tentukan. Sekali lagi, Alhamdulillah..

4. ada chance besar, saya akan mencoba mengeluarkan usaha maksimal saya, memulai bisnis di dua perusahaan berbeda.

5. kegiatan yang saya tekuni, insha allah akan membawa manfaat yang positif bagi lingkungan sekitar.

6. berkenalan dengan salah seorang pelukis ternama di Indonesia. slim chance, but I try to get connected with him, see how my hobby In watercolor painting goes..

7. INDONESIA PUNYA PRESIDEN BARU! YANG KETUJUH!

Lucu sebenernya, 3 tahun 7 bulan lamanya, saya dicecoki semua ilmu yang berhubungan dengan dunia politik dan internasional. Padahal, menjadi penggiat ilmu sosial bukanlah salah satu cita-cita saya. Namun, kehendak Allah SWT memang luar biasa. Berkat ilmu ini pula, saya mengenal dan meyakini bahwa partisipasi politik dari kalangan muda, khususnya di Indonesia, sangatlah penting.

Tidak seperti teman-teman saya lainnya, saya jarang sekali melakukan update politik di sosial media yang saya miliki. Beberapa orang mungkin melihat saya sebagai orang yang tidak peduli. Ooh, tentu tidak. Saya mungkin diam, tetapi saya memperhatikan J

Tahun 2014 ini, menurut saya adalah tahun kebangkitan bagi pemuda Indonesia. Tahun inipula, banyak pemuda yang akhirnya dibukakan “mata batinnya” untuk ikut memilih, tidak lagi menjadi kaum golongan putih yang abstain, yang yidak memilih, tidak coblos, tidak peduli.

Dulu, rasa-rasanya, politik hanyalah menjadi konsumsi dari kaum tua. Mempelajari politik, berarti harus siap dengan status quo, siap dengan serangan-serangan, manuver-manuver dari kaum elit yang sudah dari dulu bertahan di posisi “puncak”.

Thanks to media 2.0, saya merasa bahwa hadirnya social media, telah menjadi salah satu peranti yang cukup canggih bagi anak muda, untuk ikut terjun dalam dunia politik. Jika dibandingkan dengan masa dulu, partisipasi kaum muda sekarang ini jauh lebih ciamik. Berbondong-bondong, kaum muda ikut menyuarakan aspirasinya. Mencoba menggagas ide-ide baru, bergegas. Mencoba berbenah. Melakukan perubahan.

Mungkin, hal ini juga disebabkan oleh Presiden baru Indonesia, yang berasal dari satu akar. Rakyat. Siapa yang tidak suka, ketika “wakil rakyat” sesungguhnyalah yang dicalonkan menjadi pemimpin Indonesia sekarang. Saat semua mantan presiden Indonesia diisi oleh kaum-kaum elit ( I don’t say it is bad), ada titik pencerahan di mana Indonesia saat ini dipimpin oleh “rakyatnya” sendiri. Oleh rakyat, dari rakyat, untuk rakyat.

Saya bangga, saya ikut memilih dan tidak golput kemarin. Saya bahagia, ketika orang yang saya pilih, merupakan mayoritas pilihan dari masyarakat Indonesia lainnya. Paling tidak, saya kini memutuskan untuk benar-benar aktif.

JOKOWI-JK. Berita hangat untuk Indonesia.

Semoga memang demikianlah adanya yang mereka perjuangkan. Koreksi KITA PERJUANGKAN. Untuk menjaga kehangatan, keutuhan, dan keharmonisan Indonesia yang baru. Indonesia hebat!