FINALLY, MASTER DEGREE!

Beberapa orang sempat menanyakan, "kenapa kamu ambil lintas jurusan? kok nggak ambil sesuai dengan titel S1nya? biar bener-bener master"

saat dapat pertanyaan seperti ini, saya juga awalnya bingung sendiri. Kenapa ya? Memangnya ada yang salah?

Banyak sekali orang-orang yang ternyata sama-sama memilih pilihan seperti saya, mengambil lintas jurusan untuk Master degreenya. Bahkan mantan teman sekelas saya (ia mantan temen, karena dia pada akhirnya mengambil kelas yang berbeda, konflik sama dosen), mengambil 4 jurusan master yang berbeda. Saat saya tanya mengapa memilih pilihan tersebut, doi bilang "pengen aja belajar yang banyak" Subhannallah.. sampai geleng-geleng dengernyaa :'D

Pasca Strata 1, saya mengalami transformasi yang luar biasa. Teman-teman dan lingkungan pekerjaan saya mengalami perkembangan. Saya yang tadinya terjun bebas di dunia politik, mulai memahami karakter orang lain, dari pertemuan, jabat tangan, cara berkomunikasi lewat dunia digital, dan bahkan tatap mata. Saya menyadari bahwa ada hal yang sangat menarik yang tadinya saya belum sadar benar, hingga akhirnya Allah SWT berbaik hati "memberikannya" langsung kepada saya. Jurusan Corporate Communication. Jadilah saya anak komunikasi. Alhamdulillah, dengan awardee saat duduk di bangku S1.

Satu setengah tahun menyelesaikan studi, ternyata dunia komunikasi tidak kalah menarik dengan Hubungan Internasional. Dengan majunya perkembangan sosial media dan tehnologi, korporat mau nggak mau juga harus memajukan langkah beberapa tahapan jauh ke depan. Citra dan reputasi yang tadinya bisa mereka "spin" dengan berita-berita yang mungkin mereka munculkan sendiri di media cetak, sekarang dengan mudah dapat dipelajari oleh publik di media sosial. Jadi, korporat juga harus "pintar" membaca situasi bahwa publik juga selangkah lebih maju dari dunia informasi yang bersifat konvensional atau bisa dikatakan bersifat satu arah. Publik bukan lagi hanya bisa membaca satu arah, tapi bisa mengkoreksi sebuah pemberitaan lewat dunia digital.

Saya bersyukur sekali, bisa mengenyam bangku master. Dosen yang memberikan pembelajaran di kelas merupakan praktisi yang handal di bidangnya. Banyak sekali kasus yang dekat dengan kehidupan saya sehari-hari, namun ternyata dulu saya luput melihatnya, karena saya pikir bukan bidang saya. Setelah satu setengah tahun berkutat dengan dunia komunikasi, baru saya sadari ternyata komunikasi adalah langkah awal untuk memulai semuanya. And i'm glad that i could jump in too and involved in it.

Alhamdulillah setelah drama yang berkepanjangan, meski jauh berbeda saat penulisan Skripsi, saya cukup bangga dengan peningkatan akademis yang saya miliki. Jujur, saya terpacu dan terinspirasi dengan langkah yang diambil ayah saya, dengan mengambil dua jurusan Master sekaligus. Sekarang, beliau terpikir untuk mengambil doktoral di usianya yang tidak lagi muda. Lulusnya beliau seperti memacu saya, bahwa saya bisa melakukan lebih dari saat ini. Thesis yang saya tulis dengan bahasa Inggris tersebut karena saya masuk kelas Executive, sedikit banyak membantu saya dalam proses penulisan dan editing yang cukup kompleks. Saya sadari mungkin Thesis saya mengalami kekurangan di sana-sini, tapi Alhamdulillah hal tersebut merupakan penemuan dan buah pikiran saya sendiri.

Desember nanti, saya dan beberapa teman lainnya akan melewati proses Wisuda. Saat penulisan ini berlangsung, saya sedang memikirkan baju apa yang saya pakai (hehehe, again, once in a lifetime) serta langkah apa yang saya ambil selanjutnya. Saya terpikir untuk melanjutkan studi doktoral, namun bisa juga untuk mengambil Master Degree yang kedua untuk bidang yang berbeda.. But, i still don't know yet..

Life is full of mysteries :)


Komentar

Postingan Populer