Miracle of Counting the Blessings


Seperti manusia kebanyakan, hidup saya tidak lurus-lurus amat.
Ada kalanya saya begitu bosan dengan rutinitas yang saya lakukan dan menuntut hal-hal baru datang dalam hidup saya dan bisa segera saya lakukan.
Beberapa kali, di hari-hari belakangan ini, saya mengalami roller coaster mood yang luar biasa. Rasanya seperti “bacok senggol”. Padahal, saya tidak sedang lagi PMS!

Setelah sujud malam, baru saya menyadari bahwa ternyata hal yang salah dalam hidup saya belakangan ini adalah kekurangan bersyukur.
Saya selalu melihat rumput orang lain lebih hijau, kehidupan orang lain lebih mapan, hari-hari tetangga begitu cerah dan saya masih begini-begini aja, masih disini-sini saja.
Rutinitas yang saya nikmati benar sebelumnya, sekarang jadi terasa hambar.
Bahkan kegiatan menyiram pohon pun, jadi terasa sangat tidak nyaman. Padahal, saya menantikan betul kegiatan menyiram pohon dua kali dalam sehari di rumah saya :’(

Sedih yaa…

Padahal hidup saya sama sekali tidak menyedihkan.
Bahkan ada beberapa pesan singkat yang masuk ke dalam handphone saya, yang sekedar menyatakan bahwa orang-orang ini senang melihat saya dengan kondisi saya saat ini yang terlihat sangat berbahagia.. tapi tunggu dulu… benarkah saya memang benar-benar bahagia? Atau memang hal itu yang saya ingin tunjukkan ke orang lain?


Jika saya merunut pada kebiasaan saya di masa lalu, saya akan mulai menyalahkan kondisi di sekeliling saya yang begitu tidak mendukung. Apapun bisa saja saya salahkan. Meski tidak secara langsung, tapi saya menyalahkannya dalam hati. Hingga akhirnya, pelan-pelan saya memupuk kekesalan dalam diri sendiri yang menyebabkan saya stress dan patah hati. Dengan diri saya sendiri! Aneh sekali memang!

Ternyata, yang salah adalah kurangnya rasa bersyukur.

Saya kadang lupa untuk bersyukur karena sampai saat ini, saya tidak perlu lagi bolak balik ke rumah sakit.
Saya kadang lupa bersyukur terhadap beberapa keberhasilan pencapaian hidup yang saya set sendiri. Saya lupa bersyukur bahwa saat ini saya dikelilingi orang-orang baik yang senantiasa melindungi, menyayangi dan mengingatkan kalau-kalau saya salah memilih jalan. Orang-orang ini ada sebagai life support yang kehadirannya sekarang hampir terasa seperti 24 jam dalam sehari.
Dan yang terpenting, saya lupa bersyukur bahwa saya masih berada dalam nikmat Islam.. nikmat sebagai mukmin..
Banyak hal yang patut saya syukuri, daripada saya sibuk mencari apa yang kurang, apa yang salah.
Saya menjadi kurang bahagia dengan apa yang sudah ada, padahal banyak orang diluar sana yang mungkin menginginkan hal yang dititipkan pada Allah pada saya saat ini…


Alhamdulillah saya tidak perlu diingatkan orang lain untuk kembali bersyukur atas apa yang saya punya saat ini. Yang belum diperoleh, saya hanya perlu berusaha dan berdoa lebih giat. Toh, Allah tidak pernah memilih2 untuk mengabulkan doa hambaNya.. jika belum dikabulkan sekarang, mungkin Allah sedang menunda untuk memberikan yang jauh lebih indah…






Komentar

Postingan Populer