kepada kamu


Hai…
Yuk kita duduk sejenak.
Mungkin untuk meregangkan sendi-sendi yang terlalu pegal..
Atau hanya berselonjor kaki, mencari energi untuk kembali lagi berdiri..

Hai kamu,
Apakabar?
Masih sibuk dengan mimpi-mimpimu?
Kudengar kamu sudah memulai hidup baru.
Kudengar, hidupmu sudah seperti yang kamu inginkan saat kamu ceritakan dahulu..
Jika demikian, bahagiakah kamu?

Hai kamu,
Jangan repot-repot memoles kebahagiaan pada wajahmu
Aku kenal hidupmu yang lalu
Yang demikian itu adanya, aku tetap merasa menyayangimu apa adanya

Hai kamu,
Masih terasa sakitkah?
Bagaimana kabar perutmu?
Kepalamu masih saja membuatmu meringis?
Aku harap sekarang ini kamu jauh lebih baik..


Hai kamu,
Pikirmu aku baik-baik saja?
Baiklah.. akan kuceritakan sedikit rahasia
Tolong jangan cerita siapa-siapa ya..
Apa? Kamu tidak bisa berjanji?
Baiklah, biar saja aku pendam sendiri ya,
Apa? Oh baiklah jika kamu begitu memaksa


Begini,
Aku hidup dalam keadaan yang serba tidak menyenangkan beberapa waktu lamanya
Aku hidup dalam sangkar yang kubuat sendiri
Aku ciptakan sendiri penjara kasat mata yang aku bangun dengan semen “ketidakpercayaan”
Arsitektur ternamanya adalah kekecewaan.
Hebat sekali kurasa sangkar ini,
Aku bahkan susah sekali menemukan kuncinya.
Kadang, kupanggil orang-orang disekitar untuk membantuku
Tetap saja mereka tidak bisa
Wong kuncinya jelas ada padaku..

Hei..kamu
Ooh, masih mendengarkan rupanya..
Begitulah, ceritaku kian rumit
Kadang kala, kucoba uraikan satu persatu
Tapi rasanya kian susah saja
Seperti menghadapi raja terakhir pada games yang sering aku maini
Kamu tahu khan rasanya…

Hei kamu..
Tahukah kamu, bercerita seperti ini saja aku sudah gugup benar
Aku takut kamu tidak akan mendengarkan dan melengos begitu saja
Kamu tahu, aku paling tidak bisa ditinggalkan..jadi, tolong jangan berbuat demikian..

Hei kamu,
Iya! Kamu..
Mari duduk sejenak
Mungkin menghabiskan satu cangkir kopi bersama tumpukan buku yang siap dilahap.
Sudah berapa buku yang kamu baca?
Kamu masih suka berolahraga?
Aah, aku ingat betul kita selalu tertawa selepas berolahraga dan mengeluarkan segala keluh kesah setelahnya..

Hei kamu,
Jika benar hidupmu sudah baru
Masihkah kamu akan singgah sebentar disini?
Digubuk lamamu..
Yang tak pernah meminta apa-apa. Tak pernah minta difurnish dengan barang-barang baru..
Yang menerima kamu dalam keadaan seminim apapun, tanpa tergesa-gesa untuk menjadi pemilikanmu..
Hei kamu..
Iya kamu..
Aduh,bukan…
Sepertinya aku salah orang.
Maaf ya, kupikir itu kamu
Nyatanya, cuma ilusi aku,

Komentar

Postingan Populer