does love conquer it all??
Kita mungkin berpikir,apa yang orang-orang bilang bahwa cinta membutakan terdengar sangat klise. Bahkan seperti roman picisan.. tapi,nyatanya gue bertemu dengan orang-orang yang mengalami hal itu setiap harinya.
Bertemu dengan cinta yang membutakan,rumitkah ?
Cerita ini adalah kisah dari salah seorang teman.. may she rest in peace..
Lita dan Dio *nama alias ,berteman sejak lama.. sejak mereka putih abu-abu,puber pertama. Tadinya,mereka hanyalah sepasang sahabat dan mereka hanya merasa seperti itu.. awalnya..
Dan sampai pada suatu kejadian yang membuat mereka enggan berpisah satu sama lain..
Menjelang ujian nasional SMP mereka berjanji akan masuk SMA favorit yang sama. Hanya itu. Jika salah satu tidak berhasil masuk,maka mereka akan melepaskan tali persahabatan mereka..
Mereka begitu giat belajar bersama. Mereka melupakan waktu untuk bermain. Teman-teman mereka mencibir bahwa itu hanya kamuflase bahwa sebenarnya mereka adalah sepasang kekasih. Lita dan Dio sama sekali tidak menggubris. Biar mereka berbicara,toh yang mengetahui faktanya hanya mereka berdua.
Hari ujian itu tiba. Lita dan Dio serius mengerjakan ujiannya. Mereka tidak ingin melanggar kesepakatan yang mereka buat bersama. Mereka takut kehilangan tali persahabatan mereka yang dibangun sejak awal mula.
Pengumuman hasil ujian nasional.
Mereka lulus. Lulus dengan nilai yang tinggi. Kerja keras mereka selama ini tidak sia-sia. Lita dan Dio senang sekali kerja keras mereka selama ini tidak sia-sia. Dengan berbekal nilai itu,mereka mendaftar ke SMA favorit yang sama.
Berhasil. Mereka berdua diterima! Namun,fakta berbicara sebaliknya. Dio harus pindah ke luar kota karna satu dan lain hal. Lita begitu marah karna Dio melanggar janji mereka. Mereka berdua menangis. Takut kehilangan satu sama lainnya. Mereka terlalu terbiasa bersama-sama sampai mereka begitu takut menghadapi hari-hari yang mereka lewati tanpa salah satu diantaranya.
Dio memiliki pikiran lain. Dengan ini,mungkin Dio lah yang melanggar perjanjian mereka. Dio yang memutuskan tali persahabatan mereka,namun akan ada tali yang baru.. Dio mengatakan bahwa selama ini Lita adalah orang yang lebih dari sekadar sahabat.. Dio berkata mereka mungkin tidak akan lagi menjadi sabahat,tidak akan ada lagi komitmen sahabat sampai mati. Dio akan mengubahnya menjadi tali “kasih”..dan bahagianya Dio,bahwa Lita meng iyakan kata-kata Dio.
Dimulailah hubungan jarak jauh itu sejak SMA. Dio begitu rajin mengabari Lita. Terus memberinya semangat dan dorongan agar Lita dapat bertahan melewati hari-harinya tanpa Dio. Dan Litapun melakukan hal yang sama. Mereka bahagia akan komitmen ini. Mingkin memang inilah yang diinginkan mereka..
Lulus SMA ,akhirnya mereka kembali bertemu di universitas yang sama. Bahagia tak dapat dilukiskan di kedua hati masing-masing. Namun,di sinilah konflik mulai terjadi. Pola pikir mereka sekarang berbeda.sering terjadi perkelahian kecil antara mereka berdua. Namun,masih dapat diatasi. Sampai akhirnya,ketika mereka berdua menjadi sarjana,timbul keinginan Dio untuk melamar Lita ke hadapan kedua orangtuanya..
Perbedaan itu mulai terasa begitu nyata.
Mereka berbeda prinsip dari awalnya. Dan mereka sama sekali tidak keberatan dengan keadaan itu. Justru semakin saling melengkapi. Saling menghargai keyakinan masing-masing dan tak terusik karnanya.
Ketika Dio melamar Lita,betapa sakit hatinya..
“Saya tidak akan pernah menyerahkan anak saya kepadamu,saya masih sanggup menghidupinya tanpa uang haram darimu!”
Berkali-kali,Dio mencoba melamar kepada orangtua Dita,dan berkali-kali pula Dio harus menelan pil pahit bahwa sepertinya keinginannya hanya menjadi khayalan semata. Lita terus meyemangatinya bahwa hal itu tidak menjadi masalah. Dio harus tetap sabar dan tabah menghadapi kedua orangtua Dita. Bahkan,kawin lari pun tidak masalah.. baginya,menyembah ,bersujud,sholat atau mengucapkan rosario pun tak ada masalah.. jelas,semua hal itu ditujukan pada hal yang sama,TUHAN.
Dio berpikir lain. Ia tidak sanggup lagi menerima segala hinaan dan cacian yang dilontarkan oleh kedua orangtua Lita. Bahkan saat ia mengadu pula kedua orangtuanya,Dio balik dihardik.
“Buat apa memilih wainta yang jelas kedua orangtuanya tak mau menjadikan kau menantunya,hanya karna kita beda? Wajahmu juga tidak jelek,cari saja yang lain!”
Dio terpukul. Ia merasa sama sekali tidak dihargai. Begitu kehilangan arah. Lita kecewa dengan Dio. Ia merasa bahwa Dio tidak lagi bersungguh-sungguh kepadanya. Sakit hatinya teramat berat. Bayangkan,9 tahun bersama,dan Dio menyerah pada hubungan mereka tanpa mau bertindak apa-apa lagi.. Seandainya Lita adalah Dio,Lita sanggup kawin lari agar terus bersamanya sampai kapanpun. Karna cinta yang mereka punya lebih dari sekedar cinta biasa. Bahkan,seandainya ada kata lain yang sanggup mendefinisikan arti cinta yang sebenarnya,Lita akan ungkapkan pada Dio.
Itu sebabnya,ketika ia ditawari untuk melanjutkan S2 di Amerika,Lita hanya menyanggupi. Pasrah. Mungkin dengan itu,Lita dapat menghilangkan semua perasaan dan angan-angan yang terlanjur ia percayakan terlalu dalam kepada Dio..
Setahun kemudian,Dio mendapat e-mail dari salah seorang teman yang juga kuliah di Amerika. Lita dinyatakan meninggal bunuh diri di apartemennya. Di samping tubuhnya,ada secarik kertas yang ditujukan pada Dio.
Kamu,
Berkata bahwa kita bisa mengubah dunia.
Menyatukan segala perbedaan..
Menerobos dinding-dinding atara Mekkah dan Yerussalem.
Namun nyatanya,
Tak kau perjuangkan apa yang kita yakini dari awal mula.
Does love conquer it all?
Jawabannya,hanya ada padamu.
Benarkan cinta bisa mengalahkan segalanya?
Komentar