Yang hilang

Kepada sahabat saya yg hilang,


Saya yakin bahwa nama mantan mungkin akan melekat kepada mantan kekasih, mantan, suami, mantan istri..
Namun saya tidak pernah meyakini akan adanya mantan sahabat.
Saya selalu membanggakan masa-masa kita bersama.
Saya selalu menyukai saat kamu mendengarkan cerita saya sampai habis,
Menepuk pundak saya..
Saling bercerita tentang keindahan masing-masing mimpi yg kita wujudkan
Tentang mimpimu memiliki rumah di gunung,
Dengan anjing yg mungkin berkeliaran
Tentang mimpimu menjelajahi dunia
Tentang tekadmu ingin menemani saya menaklukan kota paling diinginkan di dunia, paris..
Tentang bagaimana kamu selalu ada kapan saya butuhkan..
Dan nyatanya di belakangan ini, saya tidak menjadi seorang sahabat yg baik.
Saya mencintaimu..
Saya menyayangimu..
Kehilanganmu rasanya seperti mobil tua yang berjalan di malam hari, tanpa lampu yg menemani
Kamu tau rasanya?
Beberapa onderdil saya sudah berkarat,
Seperti itu yg saya yakini
Bahwa persahabatan kita sampai berkarat pun,
Akan tetap melaju..
Kita mungkin harus berhenti di pom bensin, untuk mengisi kembali bahan bakar kita yang hilang
Atau mungkin lebih sering berhenti di bengkel untuk mengecek dan memperbaiki apa yg salah dari diri kita
Segala halangan akan kita lewati, bersama..
Namun, tanpamu..
Rasanya, semua pom bensin, dan bengkel yg saya lalui pun sia-sia.
Pada akhirnya, jalan saya gelap.
Tidak ada yg menerangi
Saya akan menabrak berkali-kali
Saya tidak mempu melihat jalan mana yang benar..
Saya tidak mampu mengidentifikasi akan ada hal apa lagi yang akan saya temui di depan
Saya hilang,
Tanpamu.
Sahabat,
Mungkinkah kita kembali..
Menjadi satu kesatuan yg utuh lagi...?
Karna tanpamu,
Saya hanya seoonggok perangkat berkarat
Yang tak mungkin lagi bermanfaat..


Komentar

Postingan Populer