lengkapnya sepi
Lama tidak dengar kabarmu, bagaimanakah kamu sekarang?
Semoga kamu dijaganya baik, jangan sampai percuma melepas aku.
Jauh dariku bukan berarti tanpa tertawa. Meski ia tidak selucu aku, janganlah
jatuh air matamu. Meninggalkan aku sendiri di sini kan seharusnya bukan pilihan
untuk bersedih sepanjang hidup. Semangatlah untuk membuat dirimu
mencintainya!
Memang sesekali aku coba mencinta dengan mencium, mendobrak pintu
hatiku dengan kecupan. Namun apa mau dikata, malah luka perasaan orang. Apa
cinta yang meledak-ledak menghancurkan hati sendiri? Sebab setiap bunyi
hantaman keras, kudengarnya bagai namamu.
Beberapa menyukaiku dengan lembutnya,
hanya tak sedalam kamu mengenal aku. Kamu lebih dari masa lalu, seperti
pahlawan yang tidak mungkin hanya karena ada luka kecil, dapat terlupakan
perjuangannya. Jika ada sejuta mulut yang menyoraki aku brengsek, aku percaya
kamu tetap memiliki suara sendiri.
Itulah!
Sesekali memang aku suka berkata bodoh, membencimu karena jauh.
Sebab menyakitkan, kamu hadir untuk kuingat, seperti datang untuk berpamit.
Terkadang ini yang membuatku berharap cemas, di mana kiranya keseluruhanku
dapat rubuh, sehingga dari atas panggung aku terjatuh, kemudian mendarat di
pangkuanmu. Sekarang setelah semuanya ingin kumulai sendiri, tiap kepingku
telah menjelma menjadi nyawa dan memberi hidup bagi tiap kata yang melengkapkan
sepi setiap orang.
Komentar