rasa-rasanya
Rasa-rasanya
Rasa takut itu tetap ada.
Meski pelukan kembali menghangat
Tatapan mesra seperti biasa dilakukan.
Lalu, genggaman tangan yang merekat erat.
Hembusan kata,
Tiap derai tawa yang renyah,
Timbul tenggelam bersama debur hatiku yang tak menentu
Benarkah kita?
Benarkah demikian?
Tanpa ada siapapun ditengah?
Tanpa ada pilihan lainnya?
Biar kali ini, jadi terakhir? Biarkah?
Komentar