aku masih bersandar di sini
Aku sudah bersandar setia menunggu dirinya.
Ritual yang kali ini akan aku ingat betul.
Aku memperhatikan dirinya sejak pertama
kali aku hadir di sini, di ruang paling pribadi dalam hidupnya.
Sudah 3 hari aku di sini.
Aku mendapatkan tempat untuk beristirahat
di ruang depan.
Dan ini adalah kehormatan bagiku.
Belum pernah sekalipun aku beristirahat
ditempat yang sama dengan salah satu benda,
hmmm, mungkin benda terfavoritnya saat ini,
Sebuah tas gunung berwarna merah. “bekal”
bagi dirinya untuk berpetualang katanya..
Oh ya, di kananku juga kulihat sepatu
berwarna biru,hitam,dan putih.. sepatu kasual yang seringkali ia pakai.
Di sudut lainnya, aku melihat sepatu formal
berwarna hitam, dan sepasang sandal berwarna coklat yang juga tak kalah
pentingnya, seringkali menemaninya menyusuri jalanan.
Aku masih beristirahat di sini.
Ini adalah hari pertama berpuasa.
Aku melihat dirinya.
Sedang memegang sebuah alat komunikasi
canggih..
Sesekali tangannya memasukkan biskuit
berwarna ungu ke mulutnya.
Aku masih perhatikan dirinya.
Sepertinya, ia sibuk sekali.
Aku masih beristirahat disini.
Hingga akhirnya adzan berkumandang. Deru
motor terdengar di luar, berisik.
Ia tidak bisa tidur, tidurnya terganggu.
Jika saja aku memiliki tubuh yang mampu
melindungi, menghangatkan, serta membuatnya nyaman, mungkin saja aku akan
berada di sampingnya sekarang.
Sudah pukul setengah 8 pagi.
Ia sudah mandi.
Memakai deodorant, menyemprotkan setidaknya
3 kali parfum ke tubuhnya. Wangi.
Ia pakai kemeja berwarna pink kali ini.
Setelah yakin tidak ada yang tertinggal, ia sandangkan tas ke punggungnya, ia
pakai topi hitam barunya.
Oh ya, tak lupa. Ia tidak lepas dari alat
komunikasi itu.
Sepertinya, itu yang membuatnya tetap
“hidup”
Terkadang aku melihatnya tersenyum,
tertawa, dan mungkin saja menangis.
Akhir-akhir ini, aku melihat moodnya
berubah-ubah, hanya dengan sebuah alat komunikasi itu. Wahh, hebatnya.
Tapi kali ini, aku tidak iri.
Ia membawaku turut serta. Bahagianya.
Sepanjang jalan, aku bisa memandanginya, bercengkerama dengannya dalam diam.
Ups, terkadang aku juga harus memelankan
laju.. ada mobil di kiri-kanan kami..
Dia terlihat begitu datar..
Kali ini, aku harus berpisah dengan dia
sementara.. sampai akhirnya sore menyambut, dan dia akan menemuiku lagi.
Aku masih bersandar di sini.
Komentar