Kepada IBU di seluruh dunia
Kepada seluruh ibu di seluruh dunia..
Ketika membaca post ini dalam sebuah tautan link di google, izinkan aku untuk mengekpresikan betapa aku salut kepada kalian ..
betapa aku bangga menjadi golongan yang sama dengan kalian, nantinya ..
betapa apa saja yang kalian kerjakan, ialah tidak pernah tidak berhenti membuatku kagum.
Katakan saja, dari sekarang aku memulai untuk menjadi seperti kalian.
Ya, beberapa dari kalian mungkin bertanya siapalah aku ini? Berapa umurku saat ini? Dan atas dasar apa aku mencintai kalian dengan begitu -LUAR BIASA- nya?
Aku adalah seorang anak yang lahir dengan kasih dan cinta yang tidak pernah putus dari seorang ibu yang luar biasa, sama seperti kalian ..
aku mungkin tidak akan menulis dan mengungkapkan hal ini, jika aku tidak dibesarkan oleh seorang ibu yang sangat hebat (menurutku), dan itulah citra dari diri kalian.
Izinkan aku untuk memperkenalkan diri,
aku adalah seorang anak berusia 21 tahun, yang sedang menempuh semester akhir dalam pendidikan tingkat tingginya,
tanpa doa dari ibu, aku mungkin sedang tidak berkuliah saat ini.
Mungkin juga aku sedang kerja, membantu perekonomian keluarga. Atau mungkin hal-hal lainnya yang tidak berhubungan dengan kegiatan akademis, yang merupakan hak dari seorang anak untuk mendapatkannya.
Jika kalian melihat ibuku , kalian akan melihat pantulan cermin kalian.
Seorang ibu, yang berjuang untuk membesarkan anaknya, membesarkannya dengan segala penuh kasih sayang, menjauhkannya dari cela-cela negatif yang akan mengkhawatirkan masa depannya..
Seorang ibu, yang tersenyum pada anaknya ketika pertama kali suaranya memecah keheningan dan jerit kesakitan terdengar seperti lolongan panjang, dan bahagia adalah perasaan yang hanya dirasakannya..
Seorang ibu, yang menemani anaknya merangkak pertama kali, melangkah pertama kali, berlari pertama kali, dan berceloteh pertama kali..
Seorang ibu, yang menghentikan segala aktivitasnya, ketika tau anaknya membutuhkan “kamar mandi” sesegera mungkin
Seorang ibu, yang menyisihkan makanannya, ketika tau anaknya masih merasa lapar
Seorang ibu, yang siap mendongengkan anaknya atau sekedar mencium kening anaknya, memeluk erat sang anak, ketika malam berubah menjadi monster menakutkan..
Seorang ibu, yang tak henti-hentinya menemui Maha Pencipta, mendoakan kebaikan dan keberhasilan bagi anaknya selalu.
Seorang ibu, yang memiliki pekerjaan ganda luar biasa banyaknya, ketika sang suami sedang tidak berada di sisi, dan sang anak meminta perhatian lebih
Seorang ibu yang menghentikan karirnya, demi memastikan anak-anaknya mendapatkan pendidikan yang terbaik, meski pada masa mudanya, beliau tidak mendapatkan pendidikan “terbaik”
Seorang ibu, yang mengantarkan anaknya dengan tangis bahagia ketika melihat sang anak baru saja lulus dari pendidikannya..
Seorang ibu, yang selalu melihat dan menyayangi anaknya dengan penuh cinta dan , meski kewajibannya untuk merawat sang anak telah diambil alih oleh pasangan sang anak dan sudah tidak tinggal dalam satu atap rumah
Seorang ibu, yang merasa menjadi perempuan paling bahagia di dunia, ketika cucu-cucunya lahir..
Seorang ibu, yang masih memasakkan masakan kesukaan anak, meski tau sang anak tidak lagi bersamanya setiap hari
Seorang ibu, yang bersedia mengujungi ataupun menelpon sang anak hampir setiap hari di “istana” barunya, hanya untuk memastikan sang anak dan cucu baik-baik saja.
Seorang ibu, yang menangis diam-diam di dalam hati ketika sang anak mengecewakan hatinya, namun ia hanya diam tanpa berkata apa-apa, agar sang anak tidak merasa bersalah..
Seorang ibu, yang cerewet luar biasa, ketika sang anak sibuk dengan kegiatannya hingga lupa dengan kewajibannya untuk makan dan beribadah agar segala urusannya menjadi lebih mudah
Seorang ibu, yang bangga memiliki anak-anak yang begitu istimewa untuk menemani hari tuanya..
seorang ibu, yang tanpa pamrih, memberikan cinta hingga akhir hidupnya..
*teruntukmu, seluruh ibu di dunia.
Ps: terimakasih mama, masih ingat membuatkan tempe mendoan saat sahur ini.. :')
Komentar