Hasrat Untuk Berubah
Ketika aku masih muda dan bebas berkhayal,
aku bermimpi ingin mengubah dunia.
Seiring dengan bertambahnya usia dan kearifanku,
kudapati bahwa
dunia tidak kunjung berubah.
Maka cita-cita itu pun kupersempit,
lalu kuputuskan untuk hanya mengubah negeriku.
Namun tampaknya,
hasrat itu pun tiada hasilnya.
Ketika usiaku semakin senja,
dengan semangatku yang masih tersisa,
Kuputuskan untuk mengubah keluargaku,
orang-orang yang paling dekat denganku.
Tetapi celakanya,
mereka pun tidak mau berubah!
Dan kini,
sementara aku berbaring saat ajal menjelang
tiba-tiba kusadari:
"Andaikan yang pertama-tama kuubah adalah
diriku,
Maka dengan menjadikan diriku sebagai panutan,
mungkin aku bisa mengubah
keluargaku.
Lalu berkat inspirasi dan dengan dorongan mereka,
bisa jadi aku pun mampu memperbaiki negeriku.
Kemudian siapa tahu,
aku bahkan bisa mengubah
dunia!"
aku bermimpi ingin mengubah dunia.
Seiring dengan bertambahnya usia dan kearifanku,
kudapati bahwa
dunia tidak kunjung berubah.
Maka cita-cita itu pun kupersempit,
lalu kuputuskan untuk hanya mengubah negeriku.
Namun tampaknya,
hasrat itu pun tiada hasilnya.
Ketika usiaku semakin senja,
dengan semangatku yang masih tersisa,
Kuputuskan untuk mengubah keluargaku,
orang-orang yang paling dekat denganku.
Tetapi celakanya,
mereka pun tidak mau berubah!
Dan kini,
sementara aku berbaring saat ajal menjelang
tiba-tiba kusadari:
"Andaikan yang pertama-tama kuubah adalah
diriku,
Maka dengan menjadikan diriku sebagai panutan,
mungkin aku bisa mengubah
keluargaku.
Lalu berkat inspirasi dan dengan dorongan mereka,
bisa jadi aku pun mampu memperbaiki negeriku.
Kemudian siapa tahu,
aku bahkan bisa mengubah
dunia!"
Terukir di sebuah makam di Westminster Abbey; Inggris, 1100
Komentar