My Sweetest Dream


“Pa, kalo pulang nanti tolong bawain sesuatu, apa aja. yang penting ada Eiffelnya, ya pa?”

“Emang buat apa?”

“Buat ditaruh di kamar tia.. biar seakan-akan tia udah di sana”

“Yaudah, liat nanti ya..”

Percakapan itu telah lama menguap. Tapi, entah mengapa, aku teringat lagi .. Aku tersenyum sendiri mengingatnya.

Tuhanmu berfirman, “berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.” (QS al-Mu’min [40]: 60)

Ya Allah, ternyata sujudku, doaku padaMu sejak lama, doa sejak masakecilku. Doa yang seringkali kuanggap mustahil itu, ternyata nyata. sungguh kuasaMu dan janjiMu tak terbantahkan, Ya Allah. Aku tau, kadang mimpi yang kita inginkan terasa tidak masuk akal. Tapi, anehnya, kita yakin mimpi itu pasti akan menjadi nyata, fakta. Benar adanya.

Sejak kecil, aku bercita-cita ingin pergi ke Eropa, entah karena apa. Aku hanya melihatnya,merasakannya dibalik cerita-cerita papa ketika bertugas di sana. Papa pergi bukan untuk hura-hura, tapi mengmban misi mulia, menurutku. Papa tidak pernah mengeluh jika hari ini ditugaskan pergi ke daerah-daerah berbahaya ataupun terpencil sekalipun. Papa selalu menganggap hal ini, amanah yang harus diembannya dengan sepenuh hati. Dan, aku, di masa kecilku, hanya selalu berharap coklat baru apalagi yang akan aku dapat. Meski aku selalu berdoa dalam hati, yang penting ayah selamat, bukan coklatnya yang paling terpenting.

Doaku terjawab, 7 Agustus 2010 ini, saat umurku 19 tahun 5 bulan kurang 2 hari, aku akan pergi ke Eropa. E- R- O- P- A. Aku pergi kesana.. pergi dengan riang gembira huaaaaaaaaaaaaaaaaaa……. Meski bukan ke Perancis seperti cita-citaku yang pertama, aku pergi ke Polandia. Negara yang belum lama tergabung dalam Uni Eropa itu, adalah negara Eropa pertama yang aku jajahi, dan insya Allah akan disusul negara-negara berikutnya. Amin. x) Pergi Ke Polandia ini merupakan misi kebudayaan Indonesia, di acara international Folk Festival . Sebuah event berskala Internasional di mana negara Indonesia adalah negara Asia kedua yang ikut dalam acara tersebut . Entah ini adalah suatu bentuk jawaban yang diberikan oleh Allah atas segala doa-doaku, atau apapun itu, tapi dengan berbagai perjuangan yang keras, aku dapat pergi bersama 21 orang lainnya dari kampusku, untuk menampilkan yang terbaik dari Indonesia, tarian dan musik tradisionalnya.

Dari Sabang sampai Merauke, semuanya kita persembahkan di panggung Polandia. Latihan yang menguras waktu dan tenaga selama 3 bulan lamanya, kini sebentar lagi akan terbayar dengan rasa penuh haru dan bangga sebagai wakil dari Indonesia .

Terimakasih IOV,Globe Media Group,Djarum,Grand Indonesia,Rajawali Corp,OCBC NISP,Bringin Life,Sister,Republika,Tv One,Sandiaga Uno,Scorpion Travel,Polland’s Ambassador atas segala dukungannya. Men-support T-Ta dan Paramadina sehingga kami dapat mewakili Indonesia di skala Internasional ini. Rasa Terimakasihku tak terhitung jumlahnya. Terimakasih juga kepada papa dan mama, yang mempu membuatku mandi airmata..

“Ma,tia kurang uangnya. Ada donasi individu, kira-kira mama bisa bantu gak ya ma?”

Mama terdiam.

“Kalo emang gak bisa, gapapa ma..”

Mama hanya mengatakan untuk menunggu. Dan aku meneruskan doaku. Aku mulai berpikir bagaimana lagi caranya. Dan, Subhanallah. Rezeki itu datang. Aku menangis, memeluk mama tiada henti.

image

Mama, terimakasih, Papa, terimakasih.

Akan kubalas semua ini suatu saat nanti.

Mimpi itu nyata,Ya Rabb

Komentar

Postingan Populer